Satu kata "tak ada yang sia sia".
Tidak ada yang sia-sia di dunia ini” begitu nasehat kakak kepada
adiknya
“Tuhan saja menciptakan dunia dalam waktu 6 hari.
Semua itu
butuh proses. Tidak ada yang terjadi dengan tiba-tiba tanpa berusaha.
USAHA!”
“Tapi… kalau berjuang sendirian takut… aku takut”, jawab sang adik.
“Hidup itu kompetisi! Bayangkan! Dari 3 juta sperma, hanya satu yang
berhasil menembus sel telur dan itu kamu, aku, kita. Semua manusia di
dunia ini.
Sejak awal kita memang ditakdirkan untuk berhasil dengan
berusaha. Lalu mampu bertahan dalam rahim, sendirian. Mati pun
sendirian. Jadi kenapa harus takut? Jangan takut! Kuatkan diri krn km
mampu krn km bisa!”
Mengejar mimpi butuh keberanian. Seperti kata banyak manusia yang
menorehkan namanya dalam sejarah umat manusia, BERANI BERMIMPI! BE A
DREAMER!, begitu kata Andrea Hirata.
Aku memiliki segalanya, namun ada satu hal yang hilang dari diriku
yaitu berani bermimpi. Kini yang tersisa hanyalah keinginan logika untuk
terus berada dalam zona aman, zona nyaman, zona mapan.
Mana diriku yang lama? Yang lantang menantang dunia,
HEY! AKU ADA!!!
Mana jiwaku yang dulu? Yang pantang merancang kegagalan karena hanya ada
berhasil dalam sel-sel otak.
HEY! AKU BISA!!
Hampir aku terperosok dalam jurang putus asa, meskipun kaki sempat
tersungkur dalam lubang patah arang. Ah, aku mencari jiwaku yang baru,
jiwaku yang mau terus berusaha, mau terus berjuang, mau terus bertahan,
mau terus mencoba tanpa lelah, dan menunjukkan pada dunia bahwa AKU ADA!
Jiwaku, aku memanggilmu kembali! Kembalilah! Temani ragaku yang
hampir rongsok, ringkih, terhimpit dalam rongga ketidak beranian,
ketakutan, kegelisahan.
Ketika jiwa bersatu kembali dengan raga, maka
dengan begitu aku hidup kembali! Aku lahir kembali!
Raga yang terbagun dari tidur panjang ditemani jiwa baru yang merasuk dengan ide-ide “gila”, brilian! Luar biasa!
“Karena hidup cuma sekali, jangan ada penyesalan sebelum mati…”, begitu nasehat kakak pada adiknya.
Terima kasih, kak!