Bissmmillahirrahmanirrohim..
Sahabat,sudah
tidak asing lagi bagi kita mendengar cerita para orang orang shalih terdahulu dalam menerima
berbagai ujian,bagimana mereka menghadapi dari berbagai ujian kecil hingga
besar, dari kisah mereka kita bisa mengambilnya untuk kita jadikan tauladan
hidup. Nah, disini saya tidak akan bercerita banyak tentang bagaimana mereka
semua dalam menghadapi cobaan namun saya ingin mengambil sedikit kisah tentang
nabi Yusuf A.s. dan di kaitkan dengan sebuah hikmah untuk kita ambil sebagai
renungan.
Ingat , !
kisah nabi Yusuf a.s yang di goda seorang wanita , teman teman tahu siapa nama
wanita yang menggoda nabi yusuf ??
Yap,
namanya adalah “Zulaikha”.
Teman
teman dari mana tahunya bahwa wanita itu bernama “Zulaikha”? Allah tidak
menyebutkannya di Alqur’an . ya kan,?
Refleks
ketika kita di tanya seperti itu pasti akan menjawab “dari hadits”.
Karena
Hadits mendukung segala kisah yang ada di dalam Alqur’an dengan lebih detail.
Nah
sekarang timbul kah pertanyaan di hati para sahabat, “ mengapa ALLAH tidak
menyebutnya di dalam Alqur’an”?
........................................................................................................................................
Sahabat
tau kenapa ?
karena
wanita yang bernama “Zulaikha” MASIH MEMILIKI RASA MALU.
Apa
buktinya bahwa ia masih memiliki rasa malu ?
di dalam
kisah ia menutup tirai sebelum menggoda nabi yusuf a.s. ia malu dan tidak ingin
ada orang lain yang tahu tentang perbuatannya. Dan Allah menutupi aib orang
orang yang masih memiliki rasa malu di hatinya,dengan tidak menyebut namanya di
dalam Alqur’an.
Dari
cerita di atas, apa yang bisa kita ambil hikmahnya, yang bisa menjadi bahan
renungan uuntuk diri kita, ingatkah sahabat mengenai segala aib dan dosa yang
pernah kita lakukan di masa lalu,di hari kemarin,dan ALLAH menutupinya.
Sahabat
betapa Allah maha baik ,tidak hanya sekali namun berulang kali ALLAH
menutupnya,hanya karena masih memiliki rasa malu Allah tidak membuka identitas
kita ?.
Pernahkah
seseorang yang nampak baik di hadapan orang lain ?
Apakah
semua karena begitu banyak kebaikan yang dilakukan orang itu ?
Atau
karena ALLAh telah menutupi aib orang itu ?
Mungkin
ada yang menganggap,saya, anda dan kita adalah orang yang baik.
Jika saya
jujur wahai sahabat, sungguh itu bukan karena kebaikan kita,itu semata karena
ALLAH masih menutup segala aib kita,jika tidak maka habislah kita,
terpuruk
seter-puruknya,
malu
semalu-malunya,
hina
sehina-hinanya,
seperti
tak ada lagi tempat yang tersedia untuk menerima kita.
Maka kita
harus berusaha menutup aib orang lain,sebagaimana ALLAH yang maha baik telah
menutup aib kita selama iini.
Maka
ketika seseorang memuji kita, mari jangan jadikan itu hal yang paling kita
senangi karena di puji orang lain, karena semua yang kita lakukan bukan karena
ingin dipuji orang lain, tapi karena mencari RidhoNya. lakukan seperti apa yang di contohkan sahabat
Abu bakar Ash shiddiq ra .
“ya ALLAh
jadikan diriku lebih dari sangkaan mereka,jangan lah engkau hukum aku karena
ucapan mereka dan ampunilah aku lantaran ketidaktahuan mereka”.
Sahabat,semoga
tulisan ini bermanfaat, selamat mengambil hikmah di dalamnya...
Terimakasih
sudah membaca ....