Minggu, 29 September 2013

Mengapa merasa kehilangan?



Bissmillahirrahmanirrahim...


Sebuah pertanyaan yang mengganggu pikiran saya saat ini, yang sulit sekali dijelaskan jika saya memahami seperti orang lain memahaminya selama ini,
 tetapi ternyata itu akan menjadi sederhana sangat sederhana yang saya bahagia dengan itu jika saya melihat dari sudut pandang yang berbeda. Tahukah sahabat apa pertanyaan itu ?


Pertanyaan itu terkunci dalam kata “TAKDIR” , ya sebuah kabar rahasia ALLAH untuk hambanya,kabar itu bahagia,ataupun kabar itu justru menyakitkan hati karena tidak sesuai dengan harapan kita. Dan sempat terbesit dalam hati kita  bertanya “kenapa takdir menyakitkan itu terjadi  ya Robb,?”.


Saya ingin mengajak pada sahabat memandang itu dari sisi yang berbeda, dari sudut yang sering kita lupakan saat kenyataan (takdir) menyakitkan itu terjadi.


Engkau tahu sahabat ,hampir semua orang pernah kehilangan sesuatu yang berharga miliknya,amat berharga. Ada yang kehilangan sebagian tubuh mereka,cacat,kehilangan pekerjaan,kehilangan anak,orang tua,benda-benda berharga,kesempatan,kepercayaan, nama baik dan sebagainya. kehilangan sahabat yang amat kita kasihi . dalam ukuran tertentu mungkin kehilangan orang yang kita cintai jauh lebih menyakitkan. Tetapi  kita tidak membicarakan ukuran relatif lebih dan kurang. Karena semua kehilangan itu menyakitkan.


Sahabat,apapun bentuk kehilangan itu ketahuilah cara terbaik untuk memahaminya adalah selalu dari sisi yang pergi.bukan dari sisi yang di tinggalkan....


Dalam kasus kehilangan seseorang yang kita cintai penjelasan ini amat sangat rumit jika kita memahami dari segi yang di tinggalkan cobalah pahami dari sisi yang pergi...jika kita memaksakan diri memahami dari segi diri kita (yang ditinggalkan)  maka membuat kita mengutuk Tuhan,hanya mengembalikan masa masa kenangan. Akan bertanya apakah belum cukup semua penderitaan yang kita alami,bertanya mengapa Tuhan tega mengambil kebahagiaan orang-orang yang baik,dan sebaliknya memudahkan jalan bagi orang-orang yang jahat. Jika dari segi ini kita memandang maka kita tidak akan pernah menemukan jawabannya.


Sungguh takdir terbaik itu hanya ALLAH yang tahu, mungkin saat kita kehilangan benda, Allah ambil benda itu karena itu hal yang terbaik untuk kita, contoh kasus :


Kehilangan orang yang sangat kita cintai,sahabat kita misalnya,mungkin di hari itu saat ia pergi meninggalkan kita,meninggalkan dunia yang fana ini,ia telah mencapai tujuan hidupnya, yah, orang orang yang hidup sudah seharusnya memiliki tujuan. dan ketika ia telah menyelesaikan tujuannya itu maka ia akan tersenyum saat maut menjemput.
 

“Kenapa Tuhan selalu mengambil sesuatu yang menyenangkan dari hambanya,apakah kesedihan kehilangan itu kurang  menyakitkan?”. Ketahuilah sahabat jika seseorang telah memiliki tujuan hidup, maka dia tidak akan pernah bertanya soal ini. Bagi nya semua kesedihan yang di alami adalah tempaan,harga tujuan tersebut...... semua orang bisa mendefinisikan hidupnya masing-masing,seorang istri ingin ridha suaminya, seorang ayah ingin anaknya menjadi dokter,insinyur, itu semua tujuan hidup.tidak peduli sekecil apapun itu yang terpenting mereka sungguh sungguh melakukannya membuatnya NYATA. Ada banyak orang yang terjebak dengan rutinitas seharian mereka ,hanya berangkat pagi dan pulang sore. 


“tidak, tentu tidak ada yang salah dengan rutinitas, langit bahkan menciptakan hidup dengan rutinitas,tapi justru kita memiliki kesenangan dalam rutinitas itu dengan sepenuh hati. Yah sepenuh hati melakukan , sebuah proses yang kita lalui dengan kesedihan semuanya adalah bagian dari sebuah harga untuk mencapai tujuan kita hingga maut menjemput.


Dunia adalah ladang mencari ridhaNya, mencari kebaikan, mencari amanah yang akan di pertanggung jawabkan di hadapan Sang pencipta.


Dan hakikat nya semua yang kita miliki di dunia ini adalah titipanNya,tubuh kita,keluarga kita,rumah,mobil dan lainnya semua adalah milikNYa. 


Bertanya lah pada diri kita sendiri,”  Mengapa Allah menitipkannya kepada Kita? “ untuk apa ?. semuanya bukan milik kita, apa yang harus kita lakukan pada titipanNya?,  mengapa juga hati kita sering terasa berat saat titipan itu diminta olehNya?..


Mari kita renungkan bersama...temukan jawabannya didiri teman teman masing masing....

Semoga sharing ini bermanfaat khususnya yang berbagi dan untuk sahabat pembaca..