Sabtu, 16 Maret 2013

Ya RABB Aku,dia dan mereka pun ingin seperti DIA.






Bissmillahirrohmanirrohim...

Ada Alkisah yang membuat hatiku bergetar,iriku membuncak,nafasku terasa terhenti ketika mendengarnya,rasa haru,rasa malu menyelimuti ku. Begitulah yang kurasa saat Tuan Guru menjelaskan padaku.
 Alkisah disebuah rumah sakit,ada seorang Kakek tua yang menderita sakit parah, ia dikabarkan dokter beberapa menit kemudian akan dioperasi.

Si kakek bertanya pada dokter : ” Dok ,berapa lama waktu digunakan untuk operasi saya ?”
Dokter  menjawab : “operasi anda akan berlangsung selama 6 jam “.

Keanehan terjadi disini, ekspresi kakek mendengar 6 jam yang dibutuhkannya untuk operasi justru membuat sikakek menangis tersedu-sedu, ia terus tersedu-sedu sangat sedih yang teramat dalam seakan terlihat seperti anak kecil yang menangis membuncak saat tak dibelikan mainan oleh sang ibu.

Kemudian dokterberkata :”  kakek, kenapa anda menangis seperti itu, tenang lah, percayalah saya seorang dokter yang sudah beberapa kali melakukan operasi dan saya selalu berhasil. Jika kakek seseorang yang beriman maka yakinlah tidak akan terjadi sesautu apa apa dalam operasi nanti “.

(Sang dokter mencoba meyakinkan kakek).

Lalu si kakek menjawab : “ Dokter , bukan saya takut akan operasi gagal,bukan pula saya takut akan mati,bukan hal ini yang saya takutkan yang membuat saya menangis “.

“ Lantas apa ?” dokter terheran.

Kakek kemudian menjelaskan perlahan dengan air mata yang masih menetes dipipi nya ,
“ saya menangis karena operasi yang saya butuhkan memakan waktu selama 6 jam, itu artinya saya akan kehilangan WIRID 10 Juz selama sehari  dok”.

SubhanaALLAH>>>>..... ALLAHUAKBARR !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!.....

  Mungkin tak hanya dokter yang terdiam kaku membisu mendengar jawaban kakek ini, aku pun mendengarnya membuat hatiku bergetar,bertasbih memuji ALLAH, lisan ku terkunci,mataku berkaca. Kisah ini serasa membuka mataku,membuka mata kita...berapa banyak waktu yang telah kita buang dengan sia –sia, berapa banyak kelalaian kita didunia ini. Astagfiirullah.... igfirlanaa ya Robb....

 Dokter terdiam kaku,membisu, ia terasa tertampar dengan jawaban kakek ,
dalam hati ia berfikir , wiridmu 6 jam 10 juz  alam sehari.
sedangkan Aku ??.....
berapa kali aku menjumpai Alqur’an dalam sehari ?,
 terkadang aku bertemu Alqur’an hanya aku baca saat aku sholat , itupun surat-surat pendek .  satu bulan pun aku belum tentu 10 juz  bisa khatam.. 

( Dokter terus berfikir,dan berfikir...........berfikir dan terus berfikir)....

Kemudian Dokter berkata “ baik,aku beri waktu 1 jam untuk kakek berfikir “.
Dokter kemudian meninggal kan sikakek .
Dalam waktu 1 jam itu dokter terus terdiam dan berfikir apa yang diucapkan kakek tersebut,ia termenung membisu terduduk dimeja kerjanya.
Sedangkan kakek dengan wajah berseri dan gembira ia khusyu’ melantunkan indah ,merdunya lantunan syair-syair merdu Alqur’an ,hingga ia pun terhanyut dalam bacaan nya.

Singkat cerita .....

Operasi berjalan dengan lancar dan baik, dan saat operasi  berjalan  Dokter menyaksikan secara langsung sejak anestesi disuntikkan hingga operasi berakhir si kakek tersebut lisannya terus melantunkan Ayat-ayat Alqur’an dengan indah dan merdu.

SubhanALLAH.....
Sungguh beruntung hamba hamba Allah yang Allah berikan rahmat terbesarnya, karena yang kita butuhkan didunia ini  bukan lah kesenangan materi,akan tetapi  Rahmat terbesar ALLAH yakni ARROHMAN ‘ALLAMAL QUR’AN.
Karena ALQUR’AN satu satu nya teman yang kelak di akhirat memberi syafaat.
Karena ALQUR”AN lebih kita butuhkan dibandigkan nafas, jika nafas yang terputus maka hanya tubuh secara fisik saja yang terhenti dari segala aktivitas didunia, namun Alqur’an adalah Ruh manusia, tanpa Ruh manusia takkan bisa bergerak,tanpa Ruh manusia bukan lah siapa siapa ia hanya seperti benda yang terdiam kaku.

Sungguh ketika membaca Alqur’an ada rasa rindu membuncah yang ingin terus bersamanya,ingin terus melantunkannya,ingin terus dan terus tak ingin jauh dari nya....

Ssekian kisah ini semoga menjadi bahan renungan kita bersama. 



# Jangan kamu bandingkan dirimu dengan orang lain, barangkali yang pantas kamu bandingkan adalah dirimu yang kemarin..