Selasa, 02 Juni 2015

Selalu dengan Terimakasih


“ Jangan lupa ucapkan, terimakasih y nak, “  ketka saya masih kecil papa selalu mengingatkan kata-kata ini ketika saya menerima sesuatu dari orang lain,sekalipun papa sendiri yang memberikannya. Maka tidak heran jika hingga saat ini mengucapkan terimakasih bagi saya adalah suatu keharusan.
Kata terimakasih, seringkali kita dengar dan selalu kita ucap setiap kali menerima kebaikan dari orang lain kan ?. ya.. selalu begitu, pikiran saya pun begitu.
Namun, kali ini ucapan terimakasih bukan dilisankan untuk kebaikan, namun suatu hal yang mungkin membuat kita harus menangis, atau bersedih, kecewa dll.

Pertemuan singkat itu, Allah telah mengaturnya, dengan nasihat ini.
2 hari lalu papa saya menemui saya di Jakarta, tidak ada rencana dan hanya singgah sebentar bertemu saya, kami menyantap makanan dalam hening. Lalu sesekali papa tersenyum melihat saya.
Percakapan itu dibuka dengan ucapan. 

“ Terimakasih papa. Sudah singgah disini”.

“ berterimakasihlah pada siapapun nak, tidak hanya untuk kebaikan saja yang mungkin kita terima, adakala suatu hal yang membuat kita kecewa pada seseorang, membuat kita harus menangis, atau bahkan membuat kita merasa marah.

Setiap orang di dunia ini diciptakan, dan ditakdirkan dengan Perannya masing-masing, perannya dikeluarga, perannya di sahabat dan juga di masyarakat.

Siapapun yang hadir dalam kehidupanmu sekarang, baik ia meninggalkan tinta goresan bahagia, terharu, atau mungin sedih kecewa , menangis. Berterimakasihlah pada mereka. Mereka hadir di keidupanmu untuk memberimu pelajaran, memberimu nasihat dengan tingkahnya yang mungkin tidak kamu sukai. Berterimakasihlah pada mereka.

Mereka telah menjalankan perannya terhadapmu dengan sangat baik, hingga membuat kamu sedih, senang bahkan menangis semua pernah kamu rasakan dalam goresan tinta sejarah kehidupanmu.
Percayalah nak, Allah mengaturnya dengan aturan yang paling terbaik.
Terimakasih nak, telah menjadi anak yang paling dekat dengan papa, maaf papa membuatmu kurus ya, akhir2 ini”.

Saya mengantarkan papa kembali pulang dan melepas beliau dengan lambaian tangan dan saya melihat beliau tersenyum.

Hening seketika...

Rasa nya saya benar benar terduduk dan menangis ditepi kursi , saya merenungkan banyak hal dari nasihat-nasihat tersirat itu.

Dengan tulisan ini, saya ingin mengabadikan ucapan terimakasih pada siapapun sahabat saya disini, yang telah meninggalkan goresan kenangan dalam kehidupan saya, baik benci, suka, menyayangi semuanya. Terimakasih ....

Saya percaya, dengan segala kekurangan saya, dengan segala khilaf saya, saya menyadari siapa saya, dari mana saya asal dan siapa orang tua saya, dan bagaimana kehidupan saya.

Terimakasih teruntuk semua guru-guru saya, sahabat saya, murid-murid saya, dan orang-orang disekitar saya, yang telah peduli terhadap saya, meski dengan segala kekurangan saya.
Mohon maaf lahir batin, jika hadir saya tidak meninggalkan kesan baik di hati kalian semua,

Semoga Allah kumpulkan kita kembali bersama di syurgaNya kelak, Aamiinn...