Minggu, 08 Desember 2013

Saat Allah Menghujjahkan hatiku memilihmu Untukku

Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku..



Siapa namamu ?
aku pun tidak tahu namun
Ingin ku beri tahu padamu..
Aku hidup dan besar dari keluarga sederhana
Orang tua yg ku cinta
Dengan cinta yg begitu membuncah..
Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga..
Maka, padamu ku katakan..
Saat Allah memilihmu dalam hidupku,
Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku..
Cintailah aku karena ALLAH

Padamu yang Allah pilihkan untukku..

Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,
Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan..
Maka, ketika Dia memilihmu untukku..
Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu.
Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna..
Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu..
Karena kelak kita akan satu..
Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku,
Kau dan aku akan menjadi 'kita'..
nanti....tolong  beritahukan padaku apa yang kamu sukai dan apa-apa yang tidak kamu sukai
supaya aku tahu bagaimana aku harus memahami.

Padamu yg Allah pilihkan untukku..

Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah,
Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya..
Maka ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn
ilmuNya..
Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah
dalam hidup kita..

Itulah visi pernikahan kita..
Ibadah pada-Nya ta'ala..

Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku..

Ingatlah.. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok..
Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah..
Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah,
Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan..
Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah..
Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah..
Namun tatap mataku, tersenyumlah..
Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu..
Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah..
Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu..
Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..

Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku..

Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan..
Maka dimataku kau adalah yang terindah,
Kata2mu adalah titah untukku,
Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu..
Maka kalau kau berkenan ku meminta..
Jadilah hunian yg indah, yang kokoh…
Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..

Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku

Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita..
Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga..
Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah,
Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad..
Yang darahnya mengalir darah syuhada..
Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka..
Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..
Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..


Padamu yang Allah pilih sebagai imamku

Ku memohon padamu.. Ridholah padaku,
Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi..
Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya..
Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku..

Jumat, 06 Desember 2013

Sepotong Kata

“Segala ungkapan tentangnya sungguh kunikmati, ia mempesona, wangi semerbak seumpama kesturi kala ia bicara.
Tak kudengar dari yang duduk di sampingku kecuali pembicaraannya saja aku tergugu meskipun amirul mukminin bersamaku, aku tak mampu berpaling dari pujaan hatiku jika aku harus beranjak darinya, aku akan selalu menoleh ke arahnya dan berjalan tak menentu, pandanganku masih padanya.
Kala kumenjauh darinya seumpama orang yang berjuang melawan gelombang menenggelamkan, kala kau berucap, mungkinkah kau tembus angkasa? kujawab, ya, meski kutak tahu lewat tangga mana ku sampai kesana.”
____________________________________________________________



“Sungguh, cinta sejati tak lahir dalam kejapan

 Ia lahir bukan oleh paksaan

Sungguh, cinta sejati berjalan lamban dan pelan

Ia berjalan dalam paduan panjang dan pancangan tiang

Cinta sejati lahir karena mantapnya niat

Teguhnya tujuan

Cinta sejati takkan sirna dan pudar ikatan

Lihatlah! Bagaimana yang tumbuhnya cepat

Ia segera tumbang dan sekarat

Lihatlah! Aku ini tanah gersang

Tak gampang bagi tanaman tumbuh dan berkembang

Tapi sekali tanaman bertahan, ia tak gampang tumbang

Atau dirobohkan, karena akarnya kuat mencengkram.”